24.7.07

Akmal M. Roem

- Agus Supriandi


Dari ujung Utara


Aku merajut selimut kebisuan


Membungkam galau


Memungkinkan rindu ini terbunuh


oleh sengatan jiwa



Dari unjung Timur


aku melukis peta wajah kemuraman


seorang hamba yang murung


melihat negerinya hilang ruh


pada ruang yang seharusnya terang


pada mata yang semestinya bercahaya fajar


 


Dari ujung Selatan


Aku menulis ribuan catatan


Tentang sebuah cerita, kematian.


Kau bilang, ujian bukan murka


Bukan azab ataupun siksa


Kau ingat?


“Hanya sebuah ujian!”


 


Dari ujung Barat


aku tak tahu


apa yang seharusnya ku kabarkan


 


ditengah senja ini,


kabarmu menjadi sepuluh sajak ujung peta kerinduan


seorang hamba,


 


dari negeri deru kemungkaran


aku lepaskan sebuah nelangsa


mungkin bisa membunuh jutaan kerinduan


yang semakin membuatku sesak.


 


Jika kau masih menyimpan peta itu,


tunjukkan aku tempat dimana seorang hamba


tertawa usai menahan perih


tersenyum melihat kematian


dan yang mengakhiri kerinduan ini.


 


 


Lam U, 28 mai 2007

2 comments:

hendra hendri said...

kesibukan memang telah melupakan segalanya. namun ketajaman akmal telah mampu mengukir wajah seorang sobat yang kini telah lenyap entah kemana. wajah yang mungkin akan kita lupakan untuk selama2nya dalam kancah gemasastrin.
salut untuk akmal atas puisi yang luar biasa ini!

aamovi said...

hendra yang baik hati...
kadang kebiasaan seseorang yang slalu mengingatkan kita akan adanya dia dalam hidup kita.. nafas seorang sahabat sangatlah berarti. bagiku, Agus merupakan cerita yang menjadi dongeng dan tak akan pernah lenyap.

trims,..
datang2 lagi ya penulis gemasastrin yang berbakat.
kamu lebih dari aku.. ku akui itu.

salam

Akmal MR