- Agus Supriandi
Dari ujung Utara
Aku merajut selimut kebisuan
Membungkam galau
Memungkinkan rindu ini terbunuh
oleh sengatan jiwa
Dari unjung Timur
aku melukis peta wajah kemuraman
seorang hamba yang murung
melihat negerinya hilang ruh
pada ruang yang seharusnya terang
pada mata yang semestinya bercahaya fajar
Dari ujung Selatan
Aku menulis ribuan catatan
Tentang sebuah cerita, kematian.
Kau bilang, ujian bukan murka
Bukan azab ataupun siksa
Kau ingat?
“Hanya sebuah ujian!”
Dari ujung Barat
aku tak tahu
apa yang seharusnya ku kabarkan
ditengah senja ini,
kabarmu menjadi sepuluh sajak ujung peta kerinduan
seorang hamba,
dari negeri deru kemungkaran
aku lepaskan sebuah nelangsa
mungkin bisa membunuh jutaan kerinduan
yang semakin membuatku sesak.
Jika kau masih menyimpan peta itu,
tunjukkan aku tempat dimana seorang hamba
tertawa usai menahan perih
tersenyum melihat kematian
dan yang mengakhiri kerinduan ini.
Lam U, 28 mai 2007
2 comments:
kesibukan memang telah melupakan segalanya. namun ketajaman akmal telah mampu mengukir wajah seorang sobat yang kini telah lenyap entah kemana. wajah yang mungkin akan kita lupakan untuk selama2nya dalam kancah gemasastrin.
salut untuk akmal atas puisi yang luar biasa ini!
hendra yang baik hati...
kadang kebiasaan seseorang yang slalu mengingatkan kita akan adanya dia dalam hidup kita.. nafas seorang sahabat sangatlah berarti. bagiku, Agus merupakan cerita yang menjadi dongeng dan tak akan pernah lenyap.
trims,..
datang2 lagi ya penulis gemasastrin yang berbakat.
kamu lebih dari aku.. ku akui itu.
salam
Akmal MR
Post a Comment