25.8.07

akmal-mr-dan-anak-anak-korban-tsunami.jpg

Oleh : Akmal MR

Kampung kita kembali ditikam celaka
Teriakan kemerdekaan mangamuk
apakah kita meski diam
melihat darah terus mengalir?


Pucuk bunga itu meski kita jaga
jangan biarkan ia layu selum mekar
tak seperti awan yang terus berlari
tak peduli gunung deselimuti beku
angin ricuh


ini kampung kita
catatan harian kematian perempuan malang
apakah kita harus tertawa melihat
bulan diadu domba?


akan kutulis seribu sajak
agar hati ini tak lagi dikepung nista
untukku
jiwaku
peremuanku
bundaku
waktuku
hariku
tanahku
dan
kampungku yang terus bersembunyi
dalam ingatan sepi


Lam U, Agustus 2007

0 comments: