20.1.10


Undangan Terbuka
ScreenDocs! Regular (Pemutaran Film & Diskusi)
Episentrum Ulee Kareng, 22 Januari 2010

Episentrum Ulee Kareng (sebuah ruang kesenian swasta pertama di Aceh) bekerjasama dengan INDOC (sebuah lembaga pengembangan film dokumenter) serta didukung mitra lokal kami, Radio Antero, Harian Aceh dan Aceh Forum Community, kembali menghadirkan ’gempa kebudayaan’ dalam festival film-film dokumenter karya sineas dunia dan nusantara yang bertajuk EPISENTRUM-SCREENDOC! REGULAR di Minima Theater Episentrum Uleekareng, Jalan Lamreung no.20 Uleekareng Banda Aceh.

Kegiatan ini akan berlangsung selama beberapa jam per bulan dan terbuka bagi mahasiswa, Akademisi, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat, Praktisi dan peminat film, Anggota Badan Pemerintahan serta masyarakat umum. Lebih asiknya, setiap selesai pemutaran film segera dilanjutkan dengan diskusi bersama pakar-pakar utama di bidang yang menjadi isu film tersebut.

Pemutaran dan Diskusi Film documenter tentang “Hak Warga Sipil di Tanah Konflik”

Hari:
Jumat, 22 Januari 2010
Pukul:
14.30 WIB s.d. 18.15 WIB
Tempat:
Episentrum Ulee Kareng, Banda Aceh
Jl. Lamreung No 20, Ulee Kareng, Banda Aceh
Email; episentrum_ulekareng@yahoo.com
Sitet: www.tikarpandan.org

Sinopsis Film untuk screenDocs! 2010 bulan Januari

HAMDI AND MARIA
Timor Britva.  Israel. 2007. 20 min (Indonesian Subtitle)

Hamdi adalah seorang laki-laki berusia 30 th dari Gaza Palestina, ia kehilangan ibunya, istri dan anak tertuanya dalam serangan roket Israel. Anak perempuannya yang berusia 5 tahun selamat namun menderita kelumpuhan dari leher ke bawah dan membutuhkan alat pernapasan. Dia dirawat di Rumah Sakit di Israel. Cerita Hamdi adalah metafor kekerasan hak asasi manusia di daerah konflik.


STRANGER IN MOTHERLAND
Muhammad Abu Zarka. Israel. 2007. 19 min (Indonesian Subtitle)

Situasi penduduk Palestina yang tinggal di  Tepi Barat dan Jalur Gaza dicontohkan melalui 3 orang pekerja dari daerah tersebut. Mereka membahayakan hidup dan kemerdekaan mereka dengan melewati perbatasan secara ilegal untuk bekerja di Israel di bawah kondisi yang mengerikan dan untuk mendapatkan upah di bawah UMR. Tetapi mereka tetap mencoba menjalankan hidup mereka dengan bermartabat.

BADE TAN REUDA
Lexy Junior Rambadeta. Indonesia.2003.26  min

Film ini merekam hidup keseharian wanita Aceh yang merupakan korban dan juga survivor dari konflik bersenjata antara TNI dan GAM yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Sesi ke dua adalah diskusi yang bertema “HAK WARGA SIPIL DI TANAH KONFLIK” bersama Ibu Sri Wahyuni (peneliti dan aktivis perempuan Aceh).

Berbeda dengan jenis film lain, film dokumenter lebih langsung dan nyata mengangkat peristiwa atau isu dalam masyarakat kita, sehingga bisa menjadi bahan refleksi bagi pemerintah dan masyarakat untuk secara kolektif bersikap atas isu-isu yang ada.

Maka dari itu kita pun jadi percaya bahwa; Sebuah bangsa tanpa film akan seperti sebuah keluarga tanpa album foto!

GRATIS DAN TERBATAS!!!

Salam Episentrum Ulee Kareng!

AKMAL M. ROEM (085260342687)
Pengurus

0 comments: