5.10.07

Oleh : Akmal MR

 oooooooooo.JPG


Senja ingin menghilang


bersembunyi di balik laut.


Digenangi kebisuan lara udara masam.


Kemudian menjauh dari dekapan awan hitam


memungkinkannya lebih cepat musnah.


 


Sepuluh baris puisi itu menancap pada cermin merah,


Seraya menghitung kejora musnahkan cahaya bulan


Hati ini sepertinya lumpuh


Oleh debu yang tersangkut pada dinding langit biru


 


Rintik hujan itu menyuarakan kerinduan


Pada kumbang lari dari mawar


Usai mendengar kabar tentang yatim


yang digenangi airmata lara


 


Anak itu kelak dewasa,


Kemudian bunga itu mekar


Di dekat batu nisan bapaknya


Seperti malam menelan senja


Mencoba membunuh langit terang


 


Seekor kumbang hinggap di pucuk mawar


Ia tidak mengisap madu


Tapi hanya singah


Untuk mengusap matanya


 


Anak itu nantinya juga renta


serupa bapaknya yang mencatat


akhir dari zaman kehidupan


lalu,


di atasnya juga akan tertancap bunga


disamping


batu bertuliskan


tiga baris tentang dirinya


 


 


Lam U, 8 Mai 2007

0 comments: