31.3.09

TV eng-ong


PM-TOH Aceh Modern Kampanyekan Pemilu Damai di Aceh.


Setelah menghibur ratusan pengunjung warung kopi De Helsinki, Aceh dalam kampaye International Woman Day (hari perempuan se-dunia), kini Episentrum akan menggelar kegiatan pementasan keliling kampung di Banda Aceh dan Aceh Besar untuk mengkampanyekan pemilu damai di Aceh. Hal ini dikemas dalam pertunjukan seni tutur Aceh modern.

PM-TOH, dulunya, dikenal sebagai seorang seni tutur yang berfungsi sebagai pembawa berita atau juru kabar untuk masyarakat di Aceh. Hal itu kemudian dianggap sebagai suatu pola penyampaian berita yang bagus disebabkan oleh masyarakat bisa mendengar langusung apa yang disampaikan. Dalam beberapa tahun belakangan, PM-TOH dalam bentuk yang lebih modern kemudian di kembangkan kembali oleh Agus Nur Amal.



Pementasan ini diberi nama “TV Eng-Ong; Parodi Rakyat untuk Pemilu Damai”. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Episentrum Ulee Kareng ini merupakan hasil kerja sama dengan GWG (Gender Working Groups). Selain memberi hiburan kepada masyarakat, pihak Episentrum Ulee Kareng juga akan mensosialisasikan tentang tata cara memilih kepada masyatakat. Perihal ini ditujukan untuk masyarakat agar tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan pencoblosan.

Pementasan ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 24 sampai 28 Maret 2009 di beberapa lokasi yaitu, Desa Jreuk kec. Indrapuri, Lambaro Angan kec. Darussalam, Lam Grumbang kec. Lhoknga dan punyak acaranya akan di laksanakan di Taman Sari Banda Aceh.

Artis-artis yang akan tampil di antaranya Aidil Adhari (Ampon Aidil), Hanum Indria (Cut Po Rameulah), Armansyah (Lem Kenzhen) dan Akmal MR (reporter). Pada malam Pada hari terakhir, tepatnya di Taman Sari Banda Aceh dalam acara ini juga akan menampilkan calon legislatif perempuan Aceh yang di beri nama dengan “Miss Parlemen.”

Pertunjukan ini menceritakan tentang caleg laki-laki dan perempuan yang bersaing untuk mendapatkan satu tempat di kursi pemerintahan Aceh. Kedua caleg tersebut memiliki program kerja yang berbeda sangat berbeda. Caleg perempuan ingin membangun ekonomi masyarakat dengan memamfaatkan lahan pertanian dan perkebunan yang telah ada di Aceh. Sedangkan dari caleg laki-laki ingin menciptakan lapangan kerja dengan cara mengundang para investor untuk berinvestasi di Aceh.

“Meskipun tidak menang, saya tidak akan marah. Karena saya akan tetap bekerja untuk membangun perekonomian di Aceh menjadi lebih maju…. sebuah kutipan yang ada dalam naskah tersebut.


Harapan kami, banyak masyarakat yang akan hadir untuk menyaksikan pementasan ini. Mau tau lanjutannya seperti apa? Saksikan saja!

Akmal MR.
Sutdradara/Kordinator Pementasan
Episentrum Ulee Kareng

3 comments:

Sastra said...

Benar2 tv

edhen said...

tampilin jg foto2ny donk...
yg lengkap gt...

hasanudin said...

tolong informasi alamat pm toh dmn