9.1.10




Kejaksaan Agung membredel lima buku. Salah satu buku tersebut adalah Dalih Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto. Padahal buku karangan John Rosa itu diyakini menjadi salah satu buku terbaik di bidang ilmu sosial.

“Buku itu hasil kajian ilmiah luar biasa, bisa merangkum semua kajian,” kata Direktur Lembaga Studi Pers dan Pembangunan Ignatius Haryanto.

Menurut dia, meski tidak menghasilkan seluruh kebebasan, namun John Rosa dinilai komprehensif memeriksa setiap argumentasi dari sebelumnya yang pernah ada. Buku ini dinilai sangat penting, namun justru dilarang oleh Kejaksaan.

“Apalagi menyangkut topik kontroversial G 30 S/PKI. Itu penting untuk penelitian ilmiah,” kata dia.

Buku ini terpilih sebagai salah satu dari tiga buku terbaik di bidang ilmu-ilmu sosial dalam International Convention of Asian Scholars, Kuala Lumpur, 2007. John Rosa adalah Assistant Professor di Departemen Sejarah, University of Columbia, Vancouver, Kanada.

Dalam cuplikan kata pengantar bukunya, John Rosa menulis:

“Saya harus menekankan bahwa buku ini hanya tentang G-30-S. Ini bukan buku tentang kekerasan massal yang muncul setelah gerakan itu terjadi walaupun di bagian pengantar saya sampaikan beberapa argumen dasar tentang kekerasan tersebut dan kaitannya dengan G-30-S. Saya beranggapan bahwa lebih banyak penelitian harus dilakukan tentang kekerasan massal pasca-G-30-S sebelum sebuah analisis ilmiah yang baik bisa ditulis.

Menimbang skalanya, kekerasan pasca G-30-S merupakan topik yang lebih penting daripada G-30-S itu sendiri. Buku ini diharapkan bermanfaat bagi penelitian lebih lanjut tentang kekerasan massal pasca G-30-S dengan menyajikan konteks baru untuk memahami tragedi tersebut.

Jika G-30-S lebih jelas mungkin akan lebih mudah untuk memusatkan perhatian pada topik-topik lain yang berkaitan. Lebih banyak pula studi-studi yang perlu digarap tentang kudeta Suharto, misalnya, bagaimana ia mengambilalih media massa, keuangan negara, dan birokrasi sipil.”

(Sumber: Antara)

Bila Anda ingin download isi buku tersebut, silakan lihat: Dalih pembunuhan massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto


12 comments:

klubteaterfatwa said...

Seperti apa sih Kak bukunya? moga bisa kami sikapi positif setelah membacanya.

spirit unlimited said...

yang mengungkap misteri keragaman agama punya gak? atau buku-buku yang lain yang di larang beredar. makasih yang ini bos.

Akmal MR said...

Buku ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement and Suharto’s Coup d’État in Indonesia ©2006 The University of Wisconsin Press, Madison, USA Pertama kali diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia seizin penerbit asli oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia bekerjasama dengan Hasta Mitra pada Januari 2008. buku ini mencoba mengungkapkan apa yang sebenarnya yang terjadi ketika G30 S/PKI. Karena di dalamnya terdapat beberapa hal yang kemudian, menurut Kejagung bertentangan dengan sejarah maka buku ini dianggap tidak benar. maka larangan beredar pun dikeluarkan. padahal, dalam buku inilah fakta yang terjadi sebenarnya terungkap. bacalah. kau akan lebih memahaminya nanti.

didik rahmadi said...

suksess bang ya? salam dari adk leting.

dundun said...

Ijin menggunduh....mudah2an dapat ilmu yg banyak dari buku ini.

ahmad tarmudi said...

Generasi muda yg tangguh yang mencerdaskan anak anak Bangsa maju terus berkarya .......

arief said...

Pendapat saya Selagi buku itu benar dan berdasarkan fakta yang benar pula, untuk apa dilarang. toh itu juga untuk menambah wawasan bagi generasi penerus seperti saya, bahawa negara kita pernah mengalami keadaan seperti yang diceritakan oleh buku ini. apalagi cerita tentang G30S banyak yang simpang siur, untuk itu hurus ada yang melurusinya agar tidak lagi ada yang salah paham siapa sebenarnya dalang dari gerakan tersebut. apalagi buku ini berdasarkan penelitian dengan menanyakan langsung kepada narasumber yang pernah mengalami/korban dari G30S. jadi untuk kedepannya tinggal kita lagi bagaimana mengatasinya apabila kejadian tersebut datang lagi. ingat yang memimpin/yang menggerakkan suatu negara bukan satu orang, untuk itu jangan ditutupi apalagi kepada rakyat, karna rakyat juga berhak untuk mengetahui. jangan takut donk menutupi kesalahan, karana dari kesalahan lah kita bisa berbenah. kepada penulis selagi itu benar dan berdasarkan fakta maju terus kami terutama saya peribadi sanagat mendukung, tapi kalau itu rekayasa maka kami dari rakyat akan mengutuk anda.

ahmad said...

Setelah melihat tayangan kick andy, saya jadi penasaran nich, seperti apa ya bukunya ? moga berguna
sbg pengetahuan baru, thank's

faza said...

mari kita berdiskusi...

abdul rauf said...

saya yakin bahwa kebenaran itu pasti akan terungkap walaupun harus melaluperjuangan panjang. fakta bisa dibolak balik tergantung pandangan seseorang, dan pembenaran bisa menang jika mendapat simpati dari masyarakat ramai atau menjadi pendapat birokrat (pengasa)

Agung W *(WP90-67)# said...

Selamat ya, semoga keputusan itu salah.............

Syathibi Ahmad said...

saya sangat ingin sekali membaca buku ini setelah menonton acara kick andy, semoga buku inibermanfaat bagi saya dan bagi generasi penerus tentang sejarah masa lampau...thanks!