10.7.12

oleh Helvy Tiana Rosa (HTR) pada 10 Juli 2012 pukul 0:53

“Sebenarnya lomba ini kami buka sedunia,” kata Asma Nadia, penggagas Lomba Baca Puisi melalui video yang diunggah ke youtube. “Namun yang ikut masih skala nasional. Tapi luar biasa ramai dari berbagai daerah hingga orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri,” tambahnya. Asma juga mengaku terkejut bahwa buku puisi “Mata Ketiga Cinta” (Asma Nadia Publishing House, 2012) yang menjadi bahan lomba tersebut laris manis cetak ulang saat baru sebulan terbit.

Ketua Dewan Juri Jose Rizal Manua menyatakan bahwa lomba baca puisi "Mata Ketiga Cinta" yang dilakukan via youtube ini sungguh suatu terobosan. Ia kagum dengan antusisme peserta. "Sebagian peserta sudah cukup baik dalam membaca. Mereka memperhatikan kualitas vokal,interpretasi, ekspresi dan penampilan keseluruhan. Meski demikian, masih banyak yang membaca puisi dengan datar dan monoton serta minim penghayatan. Hal-hal yang ada dalam puisi dan penting justru tak tersampaikan karena tidak keluar dari ‘dalam’," tambahnya. Ada juga salah interpretasi atau yang seperti melakukan dramatisasi puisi. Menurut Jose ada pembaca puisi yg didukung musik nan apik atau yang secara teknik visual cukup kreatif.  "Namun sayang dalam pembacaannya masih terasa terlalu biasa, " tutur pegiat teater/film dan anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta yang telah puluhan kali menjadi Juara Baca Puisi Tingkat Nasional itu.


“Lomba ini keren. Sesuai zaman yang makin canggih, lomba pun tak terhalang jarak,” kata juri lain: Ical Vrigar yang juga berkali-kali menjadi Juara Baca Puisi Tingkat Nasional. Ia menyarankan agar lomba seperti ini rutin diadakan, juga dengan  memperhatikan aspek sinematografinya. “Kalau bisa ada kelanjutannya, yaitu membuat media pembelajaran sastra digital dengan melibatkan para pemenang atau finalis,"tambahnya.

Helvy Tiana Rosa penulis buku kumpulan puisi Mata Ketiga Cinta yang juga Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta menyatakan sekitar 200 video mengikuti lomba yang dibuka akhir Maret hingga 30 Juni 2012. Beberapa video datang setelah batas waktu sayembara, beberapa tak memenuhi syarat dan akhirnya tersisa 179 video untuk dinilai. Dari jumlah itu, juri awal yaitu Asma Nadia dan Tim dari Penerbit Asma Nadia Publishing House memilih 13 finalis untuk masuk tahap selanjutnya. Dari 13 Finalis: Jose Rizal Manua, Ical Vrigar dan Helvy Tiana Rosa memilih tiga pemenang dan satu pemenang favorit. Pemenang favorit dipilih berdasarkan jumlah "like" terbanyak di halaman youtube.

Berikut Daftar Para Pemenang:

Pemenang I: Zerlinda Siswati (Depok) mendapat hadiah uang tunai Rp. 2.000.000 + Piagam + Paket Buku Rp. 400.000 dari Penerbit ANPH

Pemenang II: Rahmi Yulia Ningsih (Jakarta), mendapat hadiah uang tunai Rp. 1.500.000 + Piagam + Paket buku Rp. 300.000 dari Penerbit ANPH

Pemenang III: Akmal M. Roem (Banda Aceh), mendapat hadiah uang tunai Rp 1.000.000 + Piagam + Paket buku Rp. 300.000 dari Penerbit ANPH

Pemenang Favorit diraih Annisa Latifah (Balik Papan), mendapat hadiah uang tunai Rp 750.000 + Piagam + Paket buku Rp. 300.000 dari Penerbit ANPH

Link video:




0 comments: