19.12.07

17-Des-2007, 12:17:23 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Langit mendung, rinai hujanpun membelah pekat sore menjulang. Ting...ting... bunyi lonceng kecil yang tergantung di microphone. Sebelasan murit Taman Kanak-kanak menaiki pentas utama. Musik pun bergema memecahkan rinai hujan itu. Meskipun cuaca tak bersahabat, penari-penari kecil itu tetap bersemangat membawakan tari Ranup Lampuan yang menandakan Panggung Bebas Episentrum Art Summit 2007 dibuka.

Setelah itu aksi Murid TKIT Al-Azhar, Banda Aceh turut menghibur khalayak dengan tari Tradisional Aceh, Tarek Pukat. Gerakan lincah dan senyuman hangat itu seakan membuat hujan yang begitu deras tadi semakin lenyap dan terdiam. “Kami melakukan yang terbaik meskipun persiapan kami sangat kurang. Kami bangga terhadap mereka yang mau bermain di atas pentas yang seharusnya bukan seumuran mereka” kata salah seorang pembina TKIT Al-zhar, Banda Aceh.

Penonton kemudian tertawa terbahak-bahak menyaksikan lakon kawan-kawan dari Komunitas Teater Gemasastrin. Mahasiswa FKIP Pendidikan Bahasa Sastra Indonsia dan Daerah ini mencoba menghibur penonton dengan teater komedi Anak. Teater yang penuh satire ini mengbambarkan betapa ambruknya pendidikan Anak usia dini akibat kelalaian orang tua dalam hal mendidik kedewasaan mereka.

“Panggung Bebas ini merupakan bagian dari Episentrum Art Summit 200. Kami namakan panggung bebas karena disini pemain bebas berkesenian dan tidak dipunggut biaya sedikitpun. Panggung Bebas ini bertujuan memeriahkan kebudayaan yang selama ini telah dianggap hanya milik segelintir orang, maka dari itu kami mencoba memberikan ruang ekspresi bagi siapapun yang ingin berbudaya dan berkasenian disini” Ujar Akmal MR selaku penanggung jawab Panggung Bebas Episentrum Art Summit 2007.

Akmal MR juga menjelaskan bahwa acara ini bisa terselenggara untuk membuktikan bahwa siapa saja boleh berkesenian. Tak ada yang bisa membunuh kreatifitas anak-anak. Kami dari pihak panitia lebih memilih anak-anak untuk memeriahkan panggung bebas karena dari merekalah masyarakat Aceh bertumpu untuk melestarikan kebudayaan Aceh nantinya. Lanjut Stage Manager Episentrum Art Summit 2007, Komunitas Tikar Pandan.

Panggung Bebas ini akan berlangsung selam tiga hari dan akan dimeriahkan oleh Komunitas Pelajar Bener Meriah binaan RPuK, Teater Gemasastrin, UKM Teater Nol, KTM Rongsokan, TKIT Baitussalihin, TKIT Al-Azhar dan beberapa peminat kesenian lainnya.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

0 comments: