AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Puisi Chairil Anwar
on
6 comments:
jadi inget dulu masih SMP, sering diplesetin. Di awal kan biasanya baca judul baru penulisnya. nah, ada teman saya yang bacanya:
"AKU karya Ibu-Bapakku"
bukan
"AKU karya Chairil Anwar"
:D
Salam
Membaca puisi C Anwar di atas, abang jadi ingat sama iklan di televisi (Obsesi Penyair) sama iklan kampanye Sutrisno Bachir.
Terbukti mampu membuat kita mengenang masa-masa dulu ketika sang tokoh(C. Anwar) masih idup.
Dan sepertinya, harapan itu bukan lagi tinggal harapan, karna penggantinya sudah ada di depan mata, Akmal kenal kan....?
aku suka gaya Chairil..
few---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kita hidup.
kita, aku
aku. masa yang akan datang
Post a Comment