24.1.08

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943 

6 comments:

ARS said...

jadi inget dulu masih SMP, sering diplesetin. Di awal kan biasanya baca judul baru penulisnya. nah, ada teman saya yang bacanya:
"AKU karya Ibu-Bapakku"
bukan
"AKU karya Chairil Anwar"

:D

Rabetsa Kariono said...

Salam

Membaca puisi C Anwar di atas, abang jadi ingat sama iklan di televisi (Obsesi Penyair) sama iklan kampanye Sutrisno Bachir.

Terbukti mampu membuat kita mengenang masa-masa dulu ketika sang tokoh(C. Anwar) masih idup.
Dan sepertinya, harapan itu bukan lagi tinggal harapan, karna penggantinya sudah ada di depan mata, Akmal kenal kan....?

Heru said...

aku suka gaya Chairil..

lukman said...

few---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

senja said...

kita hidup.
kita, aku

Cinta said...

aku. masa yang akan datang