31.3.09


Oleh Akmal M.Roemaamovi2



Aku tertegun


Diam melihat gelapnya malam


Diam dalam kegamangan


Aku sendiri



Ia memintaku untuk membaca tanda-tanda


Katanya: “malam semakin tua untuk dibaca”


; kau seperti angin yang membelaiku.lembut



Ia memintaku untuk terus berdiam


Melupakan suara-suaranya


Hadir menghibur pagi


Dalam bait-bait syair lagu


Yang kami ciptakan bersama


Katanya: “kau harus semakin dewasa melihat matahari”



Aku melihat dia menangis


Lalu tertidur


Lalu tersenyum


Lalu berkata


“aku ingin mati”


Agar tidak lagi kau terluka


Agar tidak lagi kau gelisah


Agar tidak lagi kau murung


Agar tidak lagi kau membacaku



Aku ingin kau mengenalku


Dalam satu ruang yang kau sebut cinta


Biar semua manusia paham


Biar semua bintang mengerti


Bahwa hati yang kecil


Bisa menyimpan makna yang besar



Kau akan mencintaiku


Ketika kau merasa jauh dariku




U.K,11.03.2009.

1 comments:

~nur'aini~ said...

mari kasihku mati bersamaku..............
kukukukukukukukuku...............

aku menunggu
duduk termangu
manatapmu dari jauh
di atas ranting pohon gaharu di depan rumahmu
ditemani gemintang sinar bintang dalam malam yang kelabu
menyanyikan syair puisi cinta yang kau tulis dulu
aku manantimu kasihku
angin malam menbekukan kalbu
mari kasihku
satukan cinta kita yang tak lekang oleh waktu

aku sudah terlalu lelah menunggu
hingga rambutku yang terurai panjang membentuk bayangan kelabu di pelataran rumahmu
mari kasihku
kutunggu.....

kikikikikikikikiki.............................

~vi~