27.2.12

Sebelumnya aku tak pernah menulis apa yang terjadi pada hariku di tanggal ini. Tentunya, hari ini sama dengan hari yang lainnya. Tidak ada yang begitu spesial untuk kukenang. Sebagaimana orang lain yang merasa perlu memperingati hari lahirnya. Aku tidak ingin menggiring akalku untuk selalu eforia pada hari kelahiranku ini. Aku hanya ingin bersyukur bahwa aku masih diberikan kesempatan hidup hingga hari ini. Artinya, ada banyak hal harus kuselesaikan. Karena itu tuhan masih memberiku waktu.

Ulang tahun. Apa yang harus kuingat dari itu? Apakah aku ingat bagaimana aku lahir dan seperti apa aku ketika dilahirkan oleh ibuku? Aku tidak ingat sedikitpun bagaimana suara ayahku ketika mengumandangkan azan. Aku tidak pernah tahu bagaimana keadaanku pada waktu itu. Yang bisa kupahami adalah ayah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk ibu ketika mengandungku. Ibu sekuat tenaga menjagaku ketika masih dalam rahimnya. Mereka bersama berusaha memberikan yang terbaik bagiku.

Kakak dan abangku pun begitu. Mereka pasti begitu girang menyambut lahirku. Mereka adalah orang-orang yang selalu bersamaku hingga hari ini. Mereka mencintaiku seperti aku mencintai mereka.

Sudah dua puluh lima tahun tepatnya ibu melahirkanku. Dan beginilah wujudku saat ini. Kisah demi kisah sudah kulewati selama ini. Apakah itu sedih. Apakah itu senang. Aku selalu bisa merasa itu semua ketika aku mulai menemukan wujud diriku. Kapan wujudku kukenal? Mungkin aku berkata saat ini. Karena saat inilah yang merupakan kehidupan berarti bagiku. Aku bisa mengerti bagaimana hidup ini kulewati. Aku berpikir tentang diriku. Berpikir tentang duniaku.


Setiap hari yang kulalui tentunya pasti memiliki banyak kekurangan. Tapi bagiku, kekurangan itulah yang kemudian akan kusebut sebagai kehidupan. Itulah yang kini menjadi pikiran utamaku. Mengapa aku masih hidup sampai hari ini, aku berpikir bahwa tuhan masih menyisaka takdir yang harus kulalui. Walau bagaimanapun, aku begitu mensyukuri nikmat ini.

Hidup di dunia tentu diakhiri oleh kematian. Maka, ketika masih diberikan kehidupan hingga saat ini, aku ingin berdoa agar apa yang menjadi tanggung jawabku untuk kemudian hari kukerjakan bisa kuselasikan dengan baik dan benar.

Hari ini aku telah menghirup udara di dunia hingga dua puluh lima tahun (menurut manusia). Aku bersyukur masih diberikan kesempatan. Aku bahagia masih bisa melihat ibuku, ayahku, abangku, kakak, adik, keponakanku, saudaraku, cintaku, teman-temanku yang senantiasa berdoa untukku.

Mereka telah memberikanku arti hidup yang sebenarnya.

Cintaku yang baik. Ia seorang yang sabar sekali. Banyak yang telah kulalui dengannya. Semua tak sama. Dia selalu memberikan warna yang berbeda. Dan itu indah sekali. Karena kekuatan dia selalu menjadi bagian dari hidupku. Dia sayang padaku. Aku juga demikian. Setahun yang lalu, aku dihadiahi kue yang berbentuk bola. Ada huruf 24 yang menancap di atasnya. Kutiup api dipucuk. Dia memotong kue itu lalu menyuapiku. Aku mencintainya.

Teman-teman yang baik dalam hidupku juga sering kali memberikanku kehidupan yang indah. Mereka memiliki cerita tersendiri dalam hatiku. Doa dan semangat mereka kerap menjadi kekuatan bagiku menjalani kehidupan.

Ya Allah, aku ingin engkau selalu memberiku jalan yang terbaik untuk kulalui. Apapun yang kukerjakan nantinya, itu adalah kehendakmu. Aku ingin selalu berbuat yang terbaik untuk seluruh orang yang kukenal. Aku mencintai mereka seperti mereka mencintaiku hingga hari ini.

Di umurku yang kian senja ini, aku ingin berdoa agar aku bisa membuat keluargaku bahagia karenaku. Tak ada yang lebih kuharap kecuali kebahagiaa ayah dan ibuku. Senyum dan tawa mereka adalah kekuatan yang luar biasa bagiku. Semoga mereka dalam lindunganMu ya Allah. Semoga mereka sehat selalu.

Banyak yang ingin kutulis. Tapi kali ini aku tak ingin menulisnya di sini. Aku ingin menulisnya dalam hari yang kulewati. Itulah ceritaku.

UK, 2012.02.26

0 comments: