19.5.12

arsip berita: theglobejournal.com


Banda Aceh-Episentrum Ulee Kareng memutar film "Negeri di Bawah Kabut" (The Land Beneath The Fog) pada Kamis, (17/5)  pukul 15:00 WIB. Film dokumenter ini menceritakan kehidupan masyarakat petani di lereng gunung Merbabu yang menggunakan kalendar tradisional Jawa untuk menandai pergantian musim bercocok tanam dan mereka bingung oleh musim yang berubah.  Tanpa sadar mereka menghadapi perubahan tanpa mereka mengerti alasannya. Muryati (30 tahun) dan Sudardi (32 tahun), berusaha memahami kenapa hujan turun lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gagal panen dan harga jual yang terlalu murah menjadi ancaman.

“Pemutaran ini tanpa karcis masuk dilaksanakan di Minima Theater Episentrum Ulee Kareng, Jl.Lamreung, No 20, Ulee Kareng, Banda Aceh,” sebut Akmal mewakili panitia penyelenggara kepada The Globe Journal, Senin (14/5).

Akmal menyebutkan setelah pemutaran film, akan dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan sutradara film, Shalahuddin Siregar. Shalahuddin adalah salah satu finalis Eagle Award 2005—kompetisi film dokumenter yang diadakan oleh Metro TV dan InDocs.
“Film ini dikenal karena pesan dan sinematografinya yang bagus. Bukan tidak mungkin nantinya para sineas muda dan peminat film di Aceh yang menonton film ini tergerak untuk membuat film dokumenter yang mengangkat isu kearifan lokal di Aceh,” ajak Akmal. [003]

0 comments: