whirling, sumber: weeklypulse.org |
Akmal M Roem
‘Ibaadallah rijaalallaah...
aghiitsuunaa li ajlillaah...
Wa kuunuu ‘awnanaa billaah...
’asa naghzaa bi fadhlillaah....
Himpun aku dalam dirimu, ya Maulana
Aku seperti padang gersang yang entah kapan hujan kembali ke sini
Jauh. Terasing. Bahkan tersesat dalam pengembaraan
Dunia ini semakin kelam
Datanglah engkau sebagai penolongku karena Allah
Dengan segala keberuntungan itu engkau mengembalikan aku
pada jalan kebenaran. Menuju jalanNya
Engkaulah ahli ibadah, engkaulah kekasih Allah
Himpun kami bersamamu, ya Maulana
Ibaadallah rijaalallaah...
aghiitsuunaa li ajlillaah...
Wa kuunuu ‘awnanaa billaah...
’asa naghzaa bi fadhlillaah
Peluk aku bersama kebenaranmu, ya Maulana
Hanya engkau penunjuk cinta
kebenaran
Dengan segenap kerinduan yang kusampaikan ini
Aku hanya ingin engkau paham bahwa begitu sunyi hidupku
Tersesat dalam indahnya ketidakabadiaan ini
Tuntunlah langkahku, ya Waliyullah
Datanglah untukku. Bantulah aku yang berbalut dosa,
Tuntunlah aku yang penuh kemaksiatan
Untuk kembali bersamamu wahai ahli ibadah
Datanglah dan tolonglah aku karena Allah
Ya Rijallah, datanglah sebagai penunjuk kebenaran
Bersamamu ingin aku berselawat dan melimpahkan salam kepada Nabiyullah
Berdoa dan bermunajat pada Ilahirabbi
Hadirlah Ya Maulana
menuntunku melantukan zikir dan shalawat
ya Maulana, datanglah dan tuntun aku untuk berkata bahwa
“Tiada Tuhan
selain Allah yang menghidupkan hati,
Tiada Tuhan
selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah”
Geuceu, 09
November 2013
*terinspirasi dari syair shalawat, ‘Ibaadallah rijaalallaah...
0 comments:
Post a Comment