Segelas kehangantan STMJ |
Malam pertama
tiba di Blitar, aku diajak keliling-keliling sama teman. Ke sana, cari makan, karena
lapar jadi harus makan dulu supaya kenyang. Makanannya banyak dijual di pinggir
jalan. Ada bebek, ikan, ayam yang semuanya itu bisa dibakar atau digoreng kalau mau.
Terserah mau
pesan yang mana. Yang penting mau. Kalau aku malam itu makannya nasi soto. Karena
dibilang temanku, itu soto khas Blitar. Kalau Soto Lamongan sudah pernah kumakan
di Surabaya. Tapi yang namanya soto mungkin sama saja. Makannya pakai nasi tapi
ini tidak di piring. Langsung di mangkuk. Nasi sama sotonya sudah dicampur. Setelah makan, baru minum
jeruk hangat.
Aku yang
tiba-tiba sudah di Blitar ini rencana besok itu mau rumah yang pernah jadi
kediamannya Bung Karno. Karena sekarang sudah jadi museum. Sudah dijadikan
lokasi wisata oleh pemerintah kota Blitar. Makanya mau ke sini. Pokoknya mau lihat
semuanyalah. Terus baru ziarah ke makam beliau. Ya, mumpung lagi di sini. Kan bisa
melihat langsung makam sang plokamator Indonesia itu.
Tapi malam
ini masih terasa letih karena menempuh perjalanan jauh (Surabaya – Blitar). Kalau
kalian yang sudah terbiasa sih, ngak jauh. Tapi ini pertama kali bagiku dan rasanya
jauh. Yang aku ingat aja nih, kami dari Surabaya ke Mojokerto, Jombang, Pare
terus baru nyampe Blitar. Wuih jauh...
Biar fokus, aku
cerita satu-satu dulu. Lain kali aja soal ke rumah bung Karno dan ziarah ke
Makamnya. Karena kali ini aku mau cerita soal jalan-jalan kami di malam pertama
aja. Kenapa? Karena aku mau.
Setelah
makan nasi soto, kami jalan lagi ke sana, lewat alun-alun kota Blitar. Muter-muter
sampai kelihatan balai kota Blitar yang malam itu tidak ada acara apa-apa
karena sudah hampir larut malam. Tapi ada beberapa anak muda yang sedang
foto-foto di depan pagarnya.
Kami masih
di jalan sampai akhirnya singgah di sebuah tempat yang agak remang-remang. Ini pas
di samping jalan. Bukan remang-remang karena dibikin begitu. Tapi karena memang
kurang lampunya jadi rasanya agak sendu. Tempat ini keren. Dindingnya bagunan
tua. Nah, di sini itu ada yang jualan minuman. Kata temanku, minuman ini salah
satu khas Blitar. “Setidaknya kalau sudah ke Blitar ya minum ini,” katanya.
Nama minuman
yang dipesan itu adalah STMJ. Singkatan dari Susu Telur Madu dan Jahe. “Blitar
kalau malam itu agak dingin. Jadi pas banget minuman kek gini diminum sekarang,” lanjut temanku mencoba meyakinkan aku
untuk segera memesan juga.
Aku masih
lihat ibu itu yang sedang mengaduk kuning telur dalam gelas. Dia bekerja sambil
duduk karena pesanannya banyak sekali. Pada saat aku mau pesan pun terus
berdatangan orang. Mungkin mereka kedinginan dan butuh dihangatkan STMJ. Maka
aku mau coba dan segara kupesankan pada si ibu itu untuk segera membuat segelas
STMJ buatku.
“Ini adalah
susu murni. Susu sapi. Terus ini, kuning telur kampung dan ditambah madu asli,”
kata si ibu yang sedang membikin itu buat aku sambil memperkenalkan kelengkapan
ramuannya.
“Jahenya
palsu, bu?” tanyaku yang bikin si ibu langsung melihat wajahku. “Hehehe…
becanda, bu.”
Minumannya panas.
Karena memang susunya ngak pernah dipindah dari api. Maksudnya itu, kuali
tempat susu terus saja di atas bara api yang langsung muncul dari kayu bakar. Bukan
pake kompor gas. Tidak ada tambahan air. Hanya susu sapi, madu secukupnya, satu
kuning telur dan jahe beberapa sendok akan bikin malam jadi hangat.
Di meja, ada
beberapa kue yang bisa dimakan langsung. Ada satee ayam, satee daging, telur
puyuh, burung puyuh yang digoreng, tahu goreng juga ada petisnya, ada kerupuk yang
semuanya kalau sudah dimakan harus dibayar. Kalau mau tambah menu lain, bisa
pesan langsung ke si Ibu. Malam itu aku pesan dua telur setengah matang. Makannya
pakai sendok karena telurnya belum keras. Untuk segelas STMJ Anda hanya perlu membayar Rp 4000 dan telurnya bisa bayar Rp 2000 perbutir.
Pstinya STMJ
itu punya banyak khasiat. Makanya rame yang datang buat minum di sini. Tapi sederhananya kalau Blitar itu
dingin saat malam, maka segelas STMJ bisa bikin badan jadi lebih hangat. Tidur enak
dan bangun pagi rasanya lebih segar. Kalau tidak percaya silakan ke Blitar. Nama
tempatnya STMJ Lawu karena berada di jalan Lawu. Rame!
0 comments:
Post a Comment