Women Abstract Paintings Wallpaper | http://bwalles.com |
Sebuah Sajak | Akmal M Roem
Perempuanku,
sebenarnya aku ingin menulis puisi untukmu
Menyusun
sedemikian rapi dari berbagai pilihan kata
Tidak masalah bila itu romantis atau tidak
Karena aku
yakin kau akan sangat paham
Karena setiap bait ini
semua tertuju padamu
Aku hanya
ingin mengumpulkan wujudmu dalam puisi ini
Tapi
bagaimana cara terbaik
agar aku
bisa menyusunmu dalam setiap bait puisiku?
Membayangkan
wajahmu saja aku menggigil
Lebih dingin
dari puisi yang hendak aku tulis
Aku coba menghidupkan
sebatang rokok
Di bawah
remang lampu malam, persis di sudut kamar
Ya, malam
itu kita punya bintang yang sama
Di remang
itu berusaha mengingat-ingat wajahmu
Ah, masih
saja aku dapati diriku terbungkus
kesunyian yang amat dahsyat
Tapi, tiba-tiba aku harus mengatur napas
dengan baik sekali
Langkah yang
aku yakin bisa menyeimbangi detak jantungku
Kalau saja
aku kembali dikulum dingin yang sama
Maka aku putuskan untuk terus mengeja
namamu
Kamu... kamu...
kamu... kamu, ya, perempuanku
Setidaknya,
pada akhir ini semua, aku berhasil mengurungmu dalam ingatan
Waktu
semakin tua
Kuhembuskan
asap kenangan dari ujung bibirku
Membayangkan
bahwa kau tiba-tiba saja datang memelukku dari belakang
Membisikkan
kerinduan,
Tapi
ternyata kau juga mencuri kata-kata yang telah aku susun
Yang
sedemikian indah ingin kupersembahkan padamu
Perempuanku,
sebenarnya
aku ingin menulis sebuah puisi untukmu
Tapi adakah
kata-kata yang bisa kupilih untuk menjelaskan keindahanmu?
Aku ragu.
Tapi
tenanglah, tetap kalem dan tersenyum.
Kamu adalah
wujud nyata dari puisiku
Aku
mencintaimu.
Banda Aceh,
09 November 2013
________________________________________________
#puisi ini dibacakan pada malam @MalamPuisiAceh perdana
0 comments:
Post a Comment