19.5.14

Sumber: Serambi Indonesia

Catatan Pengembara
Whirling Dervish | artifizz.org
layaknya kumbang, aku berhenti mengembara
pada warna-Mu
terdiam dan menikmati sentuhan tatapan Yang Maha Indah
ingin sekali mencium sudut bibir-Mu Yang Agung
berharap mabuk dan tersesat
dalam kedamaian doa-doa
tentu untuk meluruhkan
segenap resah jiwa tentang-Mu
peluk aku, Wahai

Surabaya, 2014


Catatan Rindu
begitu banyak pengembara mati di jalan pulang
karena meremehkan rindu
kau salah satunya,
lenyap ditelan beku waktu.

Surabaya, 2014


Catatan Kesunyian
doa-doa yang kupanjatkan mungkin tersesat
antara dua tempat: tanah dan udara
tapi tangan-tangan malaikat
mencatat segala impian
jejaknya berbentuk lukisan di dahi
untuk sebuah kesunyian dalam bilik suluk
aku ingin berputar-putar
dalam asma-Mu Yang Agung
merasakan kaki tak menyentuh tanah
tangan melentang bak sayap-sayap doa
tapi hanya antara aku dan Kau
menikmati kasidah cinta

Surabaya, 2014

* Akmal M Roem, lahir di Aceh Besar. Sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru di Universitas Negeri Surabaya.

Nb: puisi ini dimuat di rubrik budaya harian Serambi Indonesia hari Minggu, 18 Mei 2014

0 comments: