sumber: acehkita.com
Karya Akmal M Roem
Untuk kesekian kalinya
Aku mengisap sebatang kenangan
Pada waktu yang berbeda
Ada hujan yang sedang turun deras
Aku tidak sempat melihat engkau
Menyusuri lelorong sunyi
Tanpa menoleh ke belakang
Memapah kegelisahan yang dahsyat
Menyembunyikan diri dari kebenaran
Bahwa langit memang sedang resah
Ia tidak pernah bisa untuk selalu memberi cahaya terang
Meski matahari tetap pada tempat semula
Karena ada gumpalan pekat yang datang secara tiba-tiba
Ada gundah menyasak di setiap tetes hujan yang turun
Berusaha mengerti apa yang sedang kau rasa
Ada kegamangan yang nyata di setiap butirnya
Melampaui kengerian yang kita rasakan
Bahkan kita sempat melihatnya, bukan?
Seluruh hati terenyah
Hujan mengepung dari seluruh penjuru
Mengumpul hingga menjadi bah
Maha dahsyat
Tak sempat kau menoreh ke belakang
Dalam lorong itu
Semua lenyap
Tinggal lumpur dan pohon kenangan
Kini aku hanya bisa berusaha menelan resah
Dalam waktu yang berbeda
Mengingat bandang menghanyutkan kau
Dan seisi kampung
Setelah pohon mereka tebang
Selanjutnya kematian yang mereka undang
(Banda Aceh, 2011)
Hujan Kenangan
on
0 comments:
Post a Comment