31.5.07

manezz-bu4n9et021.jpgOleh : Akmal MR

 


Setiap mimpi berujar kepedihan


menghujam rindu padamu jiwa


yang memenuhi sudut-sudut


kepingan lara, tersayat luka




bunda menerka itu

hanya fragmen tak berkulit sepi


namun kau pergi entah kemana


hanya sepucuk daun pala


yang kau letakkan


diatas meja kamar bunda itu


bukan pengobat rindu


kau salah


 


nak, jika pagi esok ada,


usap matamu saat sinarnya


merajam setiap helai bulu matamu


seraya kau berucap


 


“pagi lesuh, tak ada gambar bahagia


Pada kehangatan malam, selain pelukku, bundamu”




ku dengar itu,

dan


ku tunggu


kau kembali


 


 


Darussalam, 26 Februari 2007


* Puisi ini pernah dimuat pada media Harian Aceh

0 comments: